Lahat ng Kabanata ng Kebangkitan sang Istri Tertindas: Kabanata 151 - Kabanata 160

Jika bukan karena pernah mengalaminya sendiri, Naomi mungkin mengira Indira berbeda dengan nyonya dari keluarga kaya lainnya. Kelembutan yang ditunjukkannya saat ini, seolah-olah menunjukkan bahwa sebelumnya Indira memang sengaja menyiksa Naomi."Dendam atau nggak, bukankah semua itu sudah nggak penting lagi sekarang? Bagaimanapun, aku dan Keluarga Harison sudah nggak ada hubungan lagi!" balas Naomi.Pembalasan terbaik untuk orang-orang seperti Keluarga Harison adalah tidak memedulikan mereka. Bagaimana Keluarga Harison menyiksanya dulu, sekarang Naomi akan membalas dengan membuat Keluarga Harison melihat dirinya yang telah mencapai puncak kekuasaan. Ini barulah pembalasan sebenarnya terhadap Keluarga Harison.Apalagi saat melihat sikap Indira yang tidak bisa berkata apa-apa saat ini, Naomi merasa semakin puas. Dendam selama bertahun-tahun ini akhirnya bisa terlampiaskan. Sebaliknya, Indira berusaha menenangkan diri, meskipun hatinya terasa begitu pedih sekarang."Naomi," panggil Indir

Mauren menjatuhkan kopernya sendiri, ini adalah koper yang diantarkan Eden dan diletakkannya di lemari. Mauren membuka koper itu untuk mencari ponselnya. Namun setelah mencari seluruh kopernya dan meraba setiap pakaiannya, Mauren tetap tidak bisa menemukan ponselnya!"Bu Mauren, saatnya minum obat." Terdengar suara seorang pelayan dari luar. Selanjutnya, pelayan itu mengeluh, "Kenapa kamar jadi berantakan begini?"Mauren bertanya dengan nada kesal, "Di mana ponselku?" Dia mau menelepon Eden ataupun Clay. Mauren mau meninggalkan tempat ini. Tempat yang bagaikan penjara ini dan Corin ... benar-benar menakutkan! Kali ini Corin baru benar-benar menunjukkan sosok aslinya.Harus diakui, wanita itu benar-benar mengerikan! Mauren tidak berani membayangkan bagaimana nasib wanita-wanita yang pernah dicelakai Mauren. Tidak berlebihan jika menyebut Corin adalah wanita iblis! Dia menyukai dan mencintai Clay. Cintanya yang membabi buta itu membuatnya menghancurkan segalanya jika dia tidak bisa menda

Di restoran, Yuki meminum seteguk anggur merahnya, lalu berkata, "Kamu jangan sampai ceroboh lagi." Maksud perkataan Yuki adalah mengenai masalah Indira. Setelah hubungan Naomi dan Gibson terungkap, mereka sudah menduga Indira pasti akan datang mencari Naomi. Hanya saja, mereka tidak menyangka ternyata Indira datang secepat itu!"Kalau dulu dia punya perasaan suka padamu sedikit saja, sekarang juga nggak perlu repot-repot datang mencarimu, 'kan?" timpal Yuki.Memang benar kata Yuki, seandainya saja dulu Indira menyukai Naomi, dia pasti tidak akan membuat Naomi dan Clay bercerai.Naomi membalas, "Dia datang karena Mauren!""Mauren?" Yuki kebingungan."Mauren sudah buta sepenuhnya. Sekarang di kalangan sosialita, entah siapa yang menyebarkan informasi antara hubungan Mauren dan Vermon. Karena merasa terpengaruh, Keluarga Harison terpaksa membawa Mauren pulang!""Maksudmu, Indira khawatir Mauren bakal sama Clay?" tebak Yuki."Benar!""Dasar nenek sihir!" umpat Yuki."Sesuai analisisku, se

Setengah jam kemudian, Naomi dan Yuki bertemu di kafe. Setelah Naomi menceritakan semuanya tentang Clay dan Bradlie, Yuki pun terkesiap."Bradlie jelas-jelas Presdir Lavish International, gimana caranya dia melakukan semua ini?" tanya Yuki."Aku juga nggak tahu," sahut Naomi yang menggeleng. Dia tidak tahu apa yang dilakukan Clay untuk membuat Bradlie pergi ke luar negeri. Namun, situasi ini jelas tidak menguntungkan bagi Naomi.Yuki menatap Naomi dengan khawatir. Sepertinya, Clay serius saat mengatakan ingin menikahi Naomi lagi."Yuki, gimana kalau kamu meninggalkan Kota Lathe untuk sementara waktu?" tanya Naomi."Hah? Memangnya si gila itu mau melakukan sesuatu padaku?" tanya Yuki balik dengan cemberut.Naomi hanya menatapnya dalam diam. Yuki pun teringat pada kasus perceraian waktu itu. Clay jelas sangat berkuasa di Kota Lathe, tidak ada yang bisa menghalanginya. Dia bukan hanya kejam terhadap orang lain, tetapi juga terhadap Naomi."Dilihat dari situasi sekarang, sepertinya Clay in

Kemarahan yang dirasakan Naomi seolah-olah bisa membakar dirinya. Di sisi lain, Clay sama sekali tidak terpengaruh dengan amarah Naomi. Sikapnya benar-benar berubah drastis!Clay menyerahkan sendok dan garpunya kepada kepala pelayan, lalu maju dan mendekapkan Naomi ke pelukannya. Lengannya yang kuat sontak membuat Naomi tidak bisa melawan."Berengsek, lepaskan aku!" hardik Naomi."Kamu masih belum mengerti. Masalah yang harus diatasi untuk sekarang bukan hanya pernikahan," ucap Clay."Kamu ...." Naomi sungguh geram dibuatnya."Kalau tidak patuh, besok kamu tidak bisa pergi kerja lho. Atau kamu tidak ingin pergi ke Posh Jewelry lagi?" tanya Clay dengan lembut. Namun, terdengar jelas ancaman dari nada bicaranya. Benar, Clay sedang mengancam Naomi.Sebelumnya, Clay tidak sempat memedulikan Naomi tanpa peduli keributan sebesar apa yang dibuat wanita ini. Sebenarnya, perbuatan Naomi sudah cukup untuk membuat Clay menggila. Setelah punya begitu banyak waktu, Clay pun akan menghadapinya denga