Lahat ng Kabanata ng Sistem Militer : Bertahan Dari Kiamat Zombie: Kabanata 141 - Kabanata 150

"Oke, Graves, Aku akan memberitahumu sesuatu. Jadi, ketika kamu menembak aku tadi, ada pemberitahuan yang muncul setiap kali aku tertembak. Ini disebut Shield Integrity. Dan Aku pikir pistol M9 Beretta tidak menimbulkan kerusakan yang signifikan. Mari kita tingkatkan daya tembaknya."Sebelum Graves dapat memproses apa yang dikatakan Richard, Richard telah mewujudkan M4 Carbine di tangannya dan melemparkannya ke arah Graves.Graves menangkap M4 Carbine tersebut, "Anda ingin aku menggunakan ini pada Anda, Pak?"Richard mengangguk. "Ya, Akj ingin menguji Pakaian ini dengan sesuatu yang memiliki daya tembak lebih besar. Tembakkan ke arah ku dalam mode otomatis penuh, tapi arahkan ke area dada, di mana armor baju ini paling kuat."Meskipun Graves telihat ragu-ragu, tapi dia dapat melihat tekad di mata Richard. Dia memahami pentingnya mengetahui batas-batas kemampuan baju itu. "Baiklah, Pak. Aku akan melakukannya. Bersiaplah."Richard menguatkan diri, berdiri dengan tegap saat dia menghadap

Goliath, yang marah dengan serangan itu, mulai mengubah arahnya, bergerak tak menentu untuk menghindari serangan lebih lanjut. Pilot AC-130, yang dengan ahli melakukan manuver, menjaga agar Goliath tetap berada di depan mereka."Menyesuaikan gerakan," Petugas Pengendali Senjata berseru, mengatur ulang sistem penargetan untuk melacak lintasan baru Goliath.Di pusat komando, Richard dan timnya menyaksikan siaran langsung dari kamera AC-130."Tampaknya Goliath panik karena tidak bisa melihat apa yang menyerangnya," Richard mengamati. "Spooky-1, gunakan 40mm kalian. Arahkan ke kepalanya; dia sedang bingung.""Dimengerti, ganti ke 40mm," jawab pilot. AC-130 mengubah taktik, melepaskan rentetan cepat dari meriam 40mm. Serangan presisi itu lebih efektif, menghantam Goliath tepat di kepala dan tubuh bagian atas.Kali ini, Goliath, yang menyadari bahwa ia menghadapi ancaman yang tidak dapat dihilangkan dengan mudah, dia seketika mengangkat perisainya di atas kepala, melindungi dirinya dari tem

Richard menenangkan diri, sistem pakaiannya mengunci Juggernaut. Sensor yang telah disempurnakan pada pakaian itu memberinya data waktu nyata, menghitung pendekatan terbaik untuk mengalahkan monster ini. Dia tahu dia harus pintar dalam hal ini; kekerasan saja tidak akan cukup.Saat Juggernaut mendekat, Richard mulai beraksi. Dia bermanuver dengan cepat, menggunakan kelincahan kostumnya untuk menghindari serangan Juggernaut. Wooosh! Dia mengarahkan senjatanya, menembakkan tembakan meriam Laser untuk melemahkan makhluk itu.Sling! Juggernaut meraung dengan marah karena merasakan sakit, monster itu mengayunkan lengannya yang besar untuk memukul Richard. Namun, Richard tetap menjaga jarak dia terus bergerak dan menembak, memanfaatkan pergerakan lambat Juggernaut.Seperti halnya setiap zombie yang tidak bermutasi dan bermutasi, ada bar kesehatan di atas kepalanya. Menunjukkan damage yang dia alami pada serangan awal.[Juggernaut: 95%]Berdasarkan damage , meriam Laser tampaknya memberik

Pemberitahuan pada layar head-up-nya berkedip-kedip.[Peringatan Ancaman: Sangat Tinggi.]Pemberitahuan itu disertai dengan bunyi alarm, sebagai pengingat bahwa menghadapi mereka berdua sendirian akan sulit baginya."Apa kamu mengatakan bahwa aku tidak bisa menghadapi mereka sendiri ya?" Richard bergumam dalam hati. "Kalau begitu-.""Ini Eagle, beri aku dukungan secepatnya. Aku sedang menghadapi dua varian kuat dari zombie yang bermutasi-"Sebelum Richard bisa menyelesaikan kata-katanya, Alpha Hunter dengan cakar setajam silet menerjang ke arahnya dengan kecepatan tinggi."Harghghhh"Woosh! Richard bereaksi secara naluriah, dia berguling ke samping, nyaris tidak bisa menghindari cakarannya. Wiuwiuwiu! Sensor pada kostumnya berbunyi, memberi peringatan kepadanya akan bahaya yang akan datang dari kedua sisi."Hah-hah-hah-, Kekuatan kedua monster ini benar-benar mengerikan". Richard dengan cepat mendapatkan kembali pijakannya, Richard menghadapi ancaman ganda secara langsung. Kedua Al

"Apa Anda akan ke garis depan lagi, Pak?" Mark bertanya, memperhatikan Richard yang bersiap meninggalkan pusat komando."Iya, masih ada banyak zombie yang bermutasi di luar sana," jawab Richard sambil melambaikan tangan. "Aku butuh informasi terbaru tentang Juggernaut di selatan."Mark mengangguk. "Juggernaut sudah lebih dekat sekarang, sekitar satu kilometer ke arah selatan dari sini. Anda bisa memotongnya dengan mengambil rute ini." Mark menjelaskan sambil mengarahkan kemana Richard harus pergi. Dia dengan cepat mengirimkan koordinatnya langsung ke layar head-up Richard. Richard melirik ke arah peta, dan langsung mengenali jalan tersebut. Jalan itu adalah jalan yang sering ia gunakan untuk melakukan tugas-tugasnya di masa lalu."Diterima. Tolong jaga bagian depan untukku..." Richard berkata dan berbalik ke arah pintu keluar.Saat hendak keluar dari pusat komando, Richard sekilas melihat Lisa, saudara perempuannya itu sedang duduk dengan tenang di sudut ruangan. Dia tidak mengucapka