Seorang pelayan kurus dengan sigap menghampiri. "Nona, ingin pesan apa?"Sienna mengangkat tangan, sebuah gestur anggun yang menghentikan pelayan itu. "Kami sedang menunggu teman," ujarnya, suaranya merdu seperti madu. "Kami akan memesan nanti."Senyumnya begitu menawan hingga si pelayan hanya bisa mengangguk linglung lalu pergi.Peran telah dimainkan. Umpan telah dipasang.Bargas dan Kunto, yang sejak awal sudah memperhatikan, merasakan tatapan kedua gadis itu. Ego mereka, yang dipupuk oleh kekuatan dan status Keluarga Winaya, membengkak. Saling bertukar pandang, seringai predator yang sama merekah di wajah mereka. Ini adalah malam yang beruntung."Lihat itu, Kunto," Bargas menyeringai, menyikut rekannya. "Dua merpati tersesat di sarang serigala."Tanpa menunggu lebih lama, mereka bangkit, membawa mangkuk arak mereka, dan dengan langkah angkuh menghampiri meja Sienna dan Rebecca. Mereka membanting mangkuk mereka ke atas meja kayu."Adik-adik manis," Bargas memulai, suaranya dibuat se
Terakhir Diperbarui : 2025-06-24 Baca selengkapnya