“Kak Layla!” Kiran berlari menghambur ke pelukan Layla dengan antusias. Tubuh Layla sampai terdorong ke belakang saking semangatnya gadis itu. Arsen terkekeh melihat hal itu. “Kiran, kau bertingkah seolah tidak pernah melihat Layla.” “Aku sangat merindukan Kak Layla, tapi aku sama sekali tidak rindu Kakak,” ucap Kiran seraya memeletkan lidahnya. Bukannya bertingkah dewasa karena akan segera menikah, Kiran tetap saja bertingkah kekanakan. Kaito yang berada di belakangnya hanya tertawa melihat tingkah calon istrinya. “Selamat datang, Kaito.” Arsen menyambut pemuda itu dengan ramah. Ini pertama kalinya Kaito datang ke acara keluarga mereka. Kaito menyalami Arsen dan Layla dengan sopan. Bahasa Indonesianya lancar, meskipun aksen khas Jepangnya masih kentara. “Layla, ini Kaito, calon suami Kiran,” kata Arsen, memperkenalkan. “Dan Kaito, ini istriku, Layla.” ‘Istri,’ ulang Layla dalam hati. Istri yang hanya akan bertahan selama setahun. Hatinya terasa mencelos memikirkan itu.
Last Updated : 2025-08-16 Read more