Langit dan Baby kini sudah berada di belakang mereka berdua. Bulan meliriknya tak suka. Dia juga tak mengerti dengan pemikiran Langit, bisa-bisanya dia menemui Bulan dengan membawa Baby. “Apa!” “Nothing, Cuma mau menyapa saja. Aku sudah membaca pesan yang kamu kirimkan padaku.” “Terus.” “Aku dan Baby cuma menonton sebentar, hanya itu.” Perempuan bernama Baby menatap Bulan tak suka, gelagatnya seolah memberitahu Bulan kalau Langit adalah miliknya. Ingin rasanya dia menendang perempuan yang sedang bergelayut manja pada suaminya. “Terserah, kamu, risiko tanggung sendiri. Aku nggak mau tahu, pokoknya aku nggak mau kamu menyulitkan aku, titik.” Bulan mengatakannya dengan ketus, pasalnya dia ingin mencabik-cabik perempuan cantik yang menyandarkan kepalanya di pundak suaminya. “Sungguh menyebalkan.” Gerutunya kesal. Mine hanya menatap obrolan mereka yang tampak canggung. Dia sendiri baru kali ini melihat Bulan tak mampu menyembunyikan perasaannya, hanya saja sepertinya Langit tak bis
Read more