"Haha, baguslah kalau Kak Melati suka. Tapi, aku belum mengerahkan kekuatanku yang sebenarnya," ujar Tirta dengan suara berat. Dia tampak fokus mengerahkan tenaganya ....Tak lama kemudian, air liur Melati mengalir lagi dan menyembur ke tubuh Tirta. Dia meminta ampun dengan kondisi setengah sadar, "Tirta ... aku sudah sekarat sebelum kamu mengerahkan kekuatanmu yang sebenarnya .... Kasihanilah aku, tahan kekuatanmu."Pintu kamar tidak ditutup. Wanita lain yang mendengar suara Melati dan Tirta sudah tidak sabar. Bahkan Bella juga menahan kecanggungannya dan masuk ke kamar bersama yang lainnya. Mereka berseru."Huh! Kak Melati, apa kamu ingin menikmati kesenangan sendiri? Seharusnya kamu tunggu kami. Susanti, kamu nggak usah mandi lagi. Cepat ikut aku!""Kak Aiko, kamu mandi dulu. Aku mau lihat kondisinya.""Jangan, Naura. Aku juga nggak mandi lagi. Aku mau ikut ....""Bu Bella, ayo ikut kami. Nggak usah malu, Tirta bisa tahan."Tirta tertawa dan menanggapi, "Wah, ayo kemari. Kalian meng
Read more