Sebagai seorang anak bungsu, dimana masa dewasanya terjadi disaat kedua orangtuanya mulai menua, Harsa mau tak mau harus memutar otak untuk menghidupi dirinya sendiri tanpa menyusahkan ibu dan bapaknya.Bermodalkan otak cerdas, pendidikan terakhir sarjana meski bukan dari Universitas ternama, dan tangan yang terampil untuk memperbaiki kembali barang atau mesin yang rusak, cukup memberinya rasa percaya diri untuk membangun keberanian dengan cara mengadu nasib di pusat kota.Demi masa tua ibu bapaknya, demi kelangsungan hidupnya dimasa depan. Harsa dengan tekad besarnya berjalan memasuki area salah satu perusahaan ternama.Dan disinilah ia sekarang. Duduk menunggu giliran setelah dirinya mempersilahkan seorang gadis masuk ke ruangan terlebih dulu.Bukan karena kasihan pada si gadis dan mengalah untuk masuk duluan, Harsa justru merasa dia harus mendapatkan kembali sedikit waktu supaya interview nya lancar.Belum ada lima menit gadis tadi masuk ke ruangan, tapi pintu itu kembali terbuka m
Read more