Janice meniru gaya mereka. Dia mengangkat cangkir teh dan menyeruput sedikit, lalu berujar sambil tersenyum tipis, "Jangan-jangan, kalian semua masih menganggapku bagian dari Keluarga Karim? Jadi, menganggap aku pantas diperlakukan seperti ini?"Demi Ivy, dulu Janice menahan diri dan memilih diam. Itu sebabnya, orang-orang ini jadi makin keterlaluan dan seenaknya merendahkannya.Namun sekarang, Ivy sudah dilindungi oleh Zachary yang menjabat sebagai wakil presdir dan bahkan sedang hamil. Sebenci apa pun Anwar, dia tidak mungkin berani melukai Ivy di depan umum. Itu sebabnya, untuk apa Janice terus bersabar?Anwar langsung naik darah, urat di keningnya sampai terlihat menonjol. Dia lalu memukul meja dengan keras. Suara keras itu membuat cangkir teh di atas meja ikut bergetar. Seluruh ruangan juga langsung senyap.Anwar menggeram, "Janice, kamu masih saja nggak tahu diri seperti dulu. Kamu pikir karena Rachel sudah meninggal, kamu bisa bersama Jason?"Anwar menunjuk orang-orang di ruanga
Baca selengkapnya