Claire menyimpan tiket sebelum mengambil kopinya dan tersenyum."Masalah apa yang bisa terjadi? Kak Fandy, kamu berpikir terlalu banyak. Aku cukup mengembalikannya padanya. Ayo bersulang, semoga kamu berhasil mendapatkan Buah Air Mata di pelelangan ini."Setelah menyesap kopi, Fandy menerima panggilan dari Irvan."Kak Fandy, sudah sampai belum? Aku sedang dalam perjalanan.""Sudah, aku ada di Kafe Sauers.""Oke, aku akan segera menemuimu di sana."Setelah mengakhiri panggilan, seorang pria paruh baya tiba-tiba muncul di samping meja mereka."Nona Claire, kamu tahu sifat tuan mudaku. Masih ada waktu lima menit lagi, sebaiknya sekarang kamu ikut denganku."Sorot mata Claire menjadi panik. Dia pun buru-buru berdiri dan mengeluarkan tiket dari tasnya."Tolong bantu aku kembalikan pada Tuan Muda Johanes. Temanku sudah dapat tiketnya, di saat yang sama aku juga akan ingat budi baiknya. Kelak aku pasti akan menebusnya."Pria paruh baya itu tidak menjawab, melainkan mencibir."Claire, kenapa n
Read more