“Mana Martha?”Luciano bertanya tanpa menghentikan langkah ketika berjalan keluar dari lift.“Martha seperti biasa, pagi ini sedang menyiapkan makanan,” jawab pengawal menyamai gerakan Luciano dari belakang.“Hm, siapkan mobil. Aku akan pergi setelah sarapan.”“Baik, Tuan.”Pagi itu sinar matahari hanya sebatas pelengkap. Karena nyatanya di musim semi ini entah kenapa cuaca tak menentu. Kadang hangat, lalu tiba-tiba dingin.“Tuan,” sapa Sergio yang sudah lebih dulu berada di ruang makan, berdiri menunggu Luciano.Luciano hanya melirik, melewati jendela-jendela tinggi lalu duduk di kursi utama. Barulah Sergio mengikuti, duduk di kursi lainnya. Sang asisten yang umurnya lebih muda dari Luciano itu memang selalu ada di manapun sang bos berada.“Saya sudah siapkan telur rebus, sup ayam rempah, dan kopi hitam, Tuan,” ucap Martha membungkuk di sisi meja.Jika selama tiga tahun ke belakang, Luciano hanya mau diurus oleh Karissa. Mulai makan hingga membereskan barang pribadinya. Kini, hanya Ma
Last Updated : 2025-05-10 Read more