Saena meremas dada Yu Silan saat Yu Silan mulai melumat bibirnya dengan lembut. Saena awalnya ingin berontak ketika satu persatu baju yang dia pakai dilepas paksa oleh Yu Silan hingga tinggal penutup area intim sisi bawah tubuhnya lalu menekan tubuh Saena hingga rebah di atas meja kerjanya.“Tuan, jangan!” Tolaknya sambil menggeliat saat Yu Silan mulai melumat kedua putingnya. “Oukhhh, Tuan, oukhh, Tuan Yu aakhh ...”Yu Silan menolak berhenti, dia tetap melumat dan meremasnya sepuas hati lalu menekan organ intim Saena menggelitiknya dengan jemari tengah kanannya. Mengocoknya pelan sampai dia mendengar desahan nikmat serta permintaan Saena untuk dipuaskan olehnya.“Tuan Yu, oukhh, Tuan, aku tidak tahan, oukhh, Tuan ampuni aku, owhhh, Tuan Yu, akhh, Tuan.” Saena mengusap lembut punggung jemari tangan Yu Silan pada area intimnya, pria itu sedang menekan-nekan dan mengocok liang intim Saena.“Aku tahu kamu sangat menyukaiku, kenapa kamu marah dan malah menuduhku? Hem?” b
Last Updated : 2025-08-09 Read more