Jemari tangan Yu Silan mulai menjelajahi setiap inci tubuh Saena, lidah pria itu pun sibuk melumat bibir ranum Saena. “Unggh, Tuan Yu, umm, ungghh, Tuan, oummhh.” Rintihan serta erangan Saena tertahan dalam gumaman lantaran lumatan bibir Yu Silan. Tubuh milik gadis jelita itu menggeliat dan mulai memanas setiap Yu Silan melakukan sentuhan. “Tuan, aahh, aouuw, aku tidak tahan, Tuan Yu, ouhh.” Bibir Saena mulai merengek untuk mendapatkan kepuasan dari Yu Silan. “Kamu menyukainya?” Tanya pria itu dengan senyum pada salah satu ujung sudut bibirnya. “Aku tahu kamu pasti menginginkannya, tapi tidak sekarang!” Yu Silan segera melepaskan tahanannya pada kedua tangan Saena. Kini tangan Saena sudah terbebas, namun tubuhnya terlanjur memanas dan menuntut kepuasan dari Yu Silan. “Tuan..” panggilnya dengan nada lirih, Saena masih rebah dalam keadaan telanjang. Gadis itu membuka kedua pahanya lebar-lebar. Yu Silan yang awalnya tidak mau melanjutka
Terakhir Diperbarui : 2025-08-04 Baca selengkapnya