“Ya, Tuan Yu boleh pergi, Saena tidak berani menahan Tuan Yu.” Ucapnya dengan sangat pelan, gadis itu menyentuh jemari Yu Silan yang masih mengelus helaian rambutnya.Yu Silan menyentuh pipi Saena kemudian mendekatkan wajahnya di depan wajah gadis itu, “aku tahu kamu selalu ingin tinggal di sisiku. Aku tahu kamu selalu memikirkanku..”“Aku jatuh cinta padamu, Tuan Yu..” Saena membuka sedikit bibirnya, menunggu Yu Silan melabuhkan bibirnya di sana.“Aku sudah menghangatkan tubuhmu sepanjang malam, juga pagi ini, gairahmu tidak pernah padam, sejak kapan gadis yang lugu sepertimu menjadi sangat panas?” Tanya pria itu seraya mengukir senyum nakal, diusapnya kembali paha Saena, berikutnya tangan Yu Silan menyelinap ke dalam gaun Saena, naik perlahan sampai ke pangkal pahanya.“Ouuuuh, Tuan Yu..” Saena langsung mengerang saat jemari Yu Silan kembali mengusap organ intimnya dalam balutan kain tipis ketat tersebut.“Kamu menyukainya, lihat wajahmu yang memerah ini, begit
Terakhir Diperbarui : 2025-07-24 Baca selengkapnya