“Ouh, Tuan Yu, begini saja.. ouuh, emm, hentakan pinggangmu sangat nikmat sekali.. ouuh Tuan..” Saena mengusap lembut punggung basah penuh keringat milik Yu Silan. Wanita itu sesekali menatap organ intim mereka berdua yang masih bertautan. Yu Silan sengaja memperlambat gesekannya karena Saena sedang melihat sisi bawah tubuh mereka berdua. Pria itu juga menarik mundur tubuhnya untuk menunjukkan pada Saena, gesekan organ intimnya yang selalu berubah ritme pada liang basah penuh lendir milik Saena ternyata membuat gadis itu tertarik untuk melihatnya.“Kamu menyukainya..”“Tuaaan Yu, ouuh, gesekanmu ouuh, nikmat sekali.. ouuh Tuan..” Saena kembali meletakkan kepalanya di atas bantal seraya menikmati desakan pada organ intim miliknya.“Kamu ingin aku memuaskanmu berapa kali? Katakan padaku.. ah, ouh, ah, ah.” Yu Silan menghentakkan pinggulnya dengan gerakan super cepat, sampai Saena menggelinjang hebat akibat ulahnya.“Ak, akkkh, akh, ouhwhh, akk, Tuan, ahh, akhh!”“J
Terakhir Diperbarui : 2025-07-17 Baca selengkapnya