Zaria menarik tubuh Rio keluar dari reservoir yang masih diselimuti asap pekat. Napasnya memburu."Nyaris saja kau jadi abu, Rio," desis Zaria, menggandengnya menjauh dari puing dan api."Rio, bagaimana kondisimu sekarang?" suara Nadia terdengar panik dari earpiece."Aku baik-baik saja, Nadia. Bagaimana dengan Matilda dan tim lainnya?" sahut Rio cepat, meski suaranya terdengar serak dan penuh beban."Mereka berhasil keluar... tapi—" sambungan mendadak terputus."Nadia? Halo?! Nadia!" Rio memukul-mukul earpiece, tapi hanya suara statik yang menjawab.Ia menahan nyeri di dadanya, bangkit dengan susah payah. Bersama Zaria, mereka menuju kendaraan tempur yang tersembunyi di lorong gorong-gorong."Kita harus ke Arca Vault. Sekarang," ucap Rio, melepas jaketnya. Luka besar di dada kirinya menganga, darah masih menetes.Zaria melirik, rautnya menegang melihat tubuh Rio penuh debu, keringat, dan luka. Tapi ia tak berkata apa pun, hanya menginjak pedal gas lebih dalam.Saat mereka sampai, pint
Terakhir Diperbarui : 2025-06-18 Baca selengkapnya