Lorong kampus sudah mulai sepi ketika Nadia melangkah keluar. Ia menarik napas panjang, mencoba menenangkan dirinya setelah percakapan dengan Fino. Namun langkahnya terhenti saat melihat Isa sudah berdiri di dekat mobilnya, bersandar dengan tangan terlipat di dada.Tatapan pria itu tajam, tapi juga menyimpan sesuatu yang sulit ditebak.“Kita pulang,” ucap Isa singkat, tanpa senyum.Nadia menunduk, menahan perasaan campur aduk. Ia hanya mengangguk kecil, lalu masuk ke dalam mobil. Isa menyusul, duduk di balik kemudi, menyalakan mesin tanpa berkata apa-apa.Sepanjang perjalanan, suasana hening. Hanya suara AC dan deru mesin yang terdengar. Nadia menatap keluar jendela, sementara Isa fokus ke jalan dengan rahang yang terus mengeras.Sesekali Isa melirik ke arah istrinya itu. Ada banyak kata yang ingin ia ucapkan, tapi ditahannya di kerongkongan.Akhirnya, Isa membuka suara. “Dia masih sering mendekatimu?” tanyanya tiba-tiba, suaranya berat.Nadia terkejut, matanya melebar sebelum buru-bu
Terakhir Diperbarui : 2025-08-27 Baca selengkapnya