Di sudut ruangannya, Winna duduk di depan cermin besar, membelai rantai kalung di lehernya, wajahnya menyeringai puas.“Jika menjatuhkanmu di hadapan publik gagal,” gumamnya, “Maka aku akan menyerang tempat paling rapuh: keluarga yang kamu cintai.”Tangannya meraih ponsel, menekan serangkaian pesan rahasia.Orang-orangnya telah siap.Sasaran berikutnya bukan hanya nama baik Zanitha. Tapi kepercayaan keluarga terhadapnya.Dan bahkan… mungkin juga Ares.Sementara itu, di lantai atas mansion milik Ananta, Zanitha berdiri di balkon, membiarkan angin malam membelai wajahnya. Ananta berdiri tak jauh darinya, diam, mengamati.“Aku merasa Winna sedang mengincarku,” bisik Zanitha tanpa berpaling, suaranya serak kecil.Dia mengungkapkan bad feeling—nya kepada Ananta.Ananta mendekat, memeluk bahunya dari belakang. “Apapun itu, kita hadapi bersama,” katanya pelan, tapi nadanya mengandung janji tak tergoyahkan.Zanitha tersenyum tipis. Tapi di hatinya, ia tahu—ujian mereka belum selesai
Last Updated : 2025-05-23 Read more