Elias melangkah pelan masuk ke dalam aula. Awalnya ragu, ia kemudian menegakkan bahu, mencoba tampak percaya diri walau jelas wajahnya tegang. “Selamat malam …,” sapanya lirih, suaranya serak seolah jarang dipakai. Tak ada yang membalas. Keheningan mencekam menyambutnya.Seraina memandang sepupunya dengan mata terbelalak tak percaya, kemudian justru bersinar oleh kelegaan dan sukacita. “Elias!” seru Seraina tiba-tiba, memecah sunyi. Tanpa pikir panjang, ia berlari kecil menghampiri Elias. Rajeev terpaku sejenak melihat istrinya berlari, namun ia memilih tetap di tempat, memahami ini urusan keluarga.Seraina langsung merengkuh Elias dalam pelukan erat. “Ya ampun, kamu di sini… Kamu benar-benar di sini,” katanya dengan suara bergetar menahan tangis bahagia.Elias tampak terkejut sesaat, namun kemudian matanya melembut. Perlahan ia balas memeluk Seraina. “Aku di sini, Sera,” bisiknya, menggunakan panggilan masa kecil Seraina. “Maafkan aku terlambat,” lanjutnya lirih.Seraina menggele
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-06-10 อ่านเพิ่มเติม