"Apa?" Aska berdiri dari kursinya, wajahnya penuh ketidakpercayaan. "Maksud Putri Mahkota, kita ini hanyalah karakter dalam sebuah cerita?"Kali ini, giliran Aska yang terkejut.Anggi mengangguk. "Ya, bahkan jabatanmu, kemampuanmu, semua itu adalah pemberian si penulis cerita."Aska terdiam cukup lama sampai Anggi merasa agak khawatir. "Tuan Aska, kamu nggak apa-apa?"Aska menelan ludah, lalu terkekeh-kekeh. "Pantas saja, pantas saja ...."Anggi tak mengerti maksudnya."Ternyata begitu ...." Aska terdengar sedih. Dia mengorbankan segalanya, berakhir dengan tubuh yang lemah dan nasib yang menyedihkan, semua itu hanyalah pengaturan dari si penulis.Jika kemampuannya bisa membuat orang hidup kembali, tak mustahil dunia ini memang hanyalah sebuah cerita tertulis. Kalau begitu, hal yang harus mereka lakukan benar-benar menentang takdir."Makanya, Putri Mahkota berkali-kali bilang harus menggagalkan pernikahan Wulan dan Satya, juga bilang hanya kalau mereka mati, barulah Putri Mahkota tenang
Baca selengkapnya