Share

Bab 309

Author: Lilia
Di kehidupan sebelumnya, Aska menyaksikan sendiri bagaimana Satya naik takhta menjadi kaisar. Dia mengerahkan seluruh ilmunya, meneliti cara untuk menghidupkan kembali seseorang, meneliti bagaimana memulai hidup baru, hingga akhirnya dia menyadari seberapa besar pencapaian Satya di masa depan.

Sementara itu, Anggi meninggal di hari pernikahannya. Karena dia tetap tahu kejadian setelah kematiannya, itu cukup membuktikan bahwa kata-katanya soal dunia fiksi sangat mungkin benar.

Setelah kembali ke Kediaman Putra Mahkota, Anggi mendapati Luis sudah pulang lebih dulu. Begitu melihatnya kembali, Luis segera menyambutnya dan bertanya, "Kamu ke mana saja?"

"Aku menemui Tuan Aska."

"Aska?"

Luis agak terkejut. Tadi dia sempat pergi ke Kedai Ahad seperti yang dikatakan Wulan, tetapi ternyata Wulan tidak ada di sana. Setelah pulang, dia baru mendengar dari penjaga gerbang bahwa Anggi pergi bersama Sura dan yang lainnya.

"Kenapa kamu menemui Aska?" Luis agak tidak percaya. Selama ini, Anggi tampakn
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 310

    "Dia menipumu dengan liontin giok supaya kamu pergi ke Kuil Awan? Untuk apa?"Luis mengesampingkan alasan Anggi tiba-tiba menganggap Aska sebagai keluarga. Tak ada yang lebih penting dari keselamatan Anggi.Anggi menatap pria itu, berpura-pura marah. "Mana aku tahu kalau pemuda yang kuselamatkan dulu itu ternyata kamu? Aku kira Wulan mau memanfaatkan kisah lamaku yang keluar siang dan malam demi mengobatimu. Dia bisa menjelek-jelekkanku di hadapanmu. Makanya, aku ke sana."Anggi berdecak, lalu melanjutkan, "Untung saja, pria yang dulu kuselamatkan itu adalah kamu. Tapi, karena kamu nggak jujur padaku, aku malah diculik oleh Wulan. Kalau aku nggak bersiap-siap dulu, mungkin saat kamu menemukanku, wajahku sudah dirusak olehnya."Luis tampak menyesal. "Ini memang salahku. Aku seharusnya memberitahumu sejak awal."Dia menatap gadis itu, penuh penyesalan di matanya. "Mulai sekarang, aku nggak akan menyembunyikan apa pun darimu lagi.""Sudahlah, aku maafkan kamu." Anggi tersenyum, bahkan mal

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 309

    Di kehidupan sebelumnya, Aska menyaksikan sendiri bagaimana Satya naik takhta menjadi kaisar. Dia mengerahkan seluruh ilmunya, meneliti cara untuk menghidupkan kembali seseorang, meneliti bagaimana memulai hidup baru, hingga akhirnya dia menyadari seberapa besar pencapaian Satya di masa depan.Sementara itu, Anggi meninggal di hari pernikahannya. Karena dia tetap tahu kejadian setelah kematiannya, itu cukup membuktikan bahwa kata-katanya soal dunia fiksi sangat mungkin benar.Setelah kembali ke Kediaman Putra Mahkota, Anggi mendapati Luis sudah pulang lebih dulu. Begitu melihatnya kembali, Luis segera menyambutnya dan bertanya, "Kamu ke mana saja?""Aku menemui Tuan Aska.""Aska?"Luis agak terkejut. Tadi dia sempat pergi ke Kedai Ahad seperti yang dikatakan Wulan, tetapi ternyata Wulan tidak ada di sana. Setelah pulang, dia baru mendengar dari penjaga gerbang bahwa Anggi pergi bersama Sura dan yang lainnya."Kenapa kamu menemui Aska?" Luis agak tidak percaya. Selama ini, Anggi tampakn

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 308

    "Apa?" Aska berdiri dari kursinya, wajahnya penuh ketidakpercayaan. "Maksud Putri Mahkota, kita ini hanyalah karakter dalam sebuah cerita?"Kali ini, giliran Aska yang terkejut.Anggi mengangguk. "Ya, bahkan jabatanmu, kemampuanmu, semua itu adalah pemberian si penulis cerita."Aska terdiam cukup lama sampai Anggi merasa agak khawatir. "Tuan Aska, kamu nggak apa-apa?"Aska menelan ludah, lalu terkekeh-kekeh. "Pantas saja, pantas saja ...."Anggi tak mengerti maksudnya."Ternyata begitu ...." Aska terdengar sedih. Dia mengorbankan segalanya, berakhir dengan tubuh yang lemah dan nasib yang menyedihkan, semua itu hanyalah pengaturan dari si penulis.Jika kemampuannya bisa membuat orang hidup kembali, tak mustahil dunia ini memang hanyalah sebuah cerita tertulis. Kalau begitu, hal yang harus mereka lakukan benar-benar menentang takdir."Makanya, Putri Mahkota berkali-kali bilang harus menggagalkan pernikahan Wulan dan Satya, juga bilang hanya kalau mereka mati, barulah Putri Mahkota tenang

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 307

    "Kamu bilang bisa menentang takdir, kamu juga membahas soal kehidupan lalu? Jadi, kamu tahu di kehidupan sebelumnya Satya berhasil naik takhta menjadi kaisar?"Aska mengangguk. "Tahu.""Kamu juga tahu Wulan menjadi permaisuri?""Iya, saya tahu semuanya. Bahkan di kehidupan lampau, saya masih tetap menjabat sebagai Kepala Biro Falak. Tapi, saya nggak bisa membalaskan dendam Putri Mahkota, juga nggak mampu membantu Putra Mahkota mengubah takdirnya.""Kamu ... kamu yang sehebat ini saja nggak mampu menentang takdir. Lantas, bagaimana dengan kehidupan kita yang sekarang?""Kehidupan ini berbeda. Semua berubah sejak Putri Mahkota nggak melarikan diri dari pernikahan itu dan nggak mati di depan gerbang Kediaman Suharjo."Deg! Deg! Deg! Jantung Anggi berdetak terlalu kencang. Dia sampai harus memegangi dadanya. Akhirnya, dia sadar kenapa Luis yang menguburkannya di kehidupan sebelumnya. Ternyata semua memang ada alasannya. Hanya saja, dia baru mengetahuinya hari ini.Tadi saat Aska bilang bah

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 306

    Pikiran Anggi seolah-olah diselimuti kabut putih. Dia tiba-tiba merasa bingung. "Apa karena Putra Mahkota tahu aku yang menyelamatkannya dulu?"Pantas saja Anggi selalu merasa Luis begitu baik padanya. Ternyata semua karena itu.Aska mengangguk, tetapi kata-katanya justru membantah, "Tapi, waktu Putri Mahkota menjadi pengantin pengganti, Putra Mahkota belum tahu kamu adalah penyelamatnya."Anggi tercengang. Kalau begitu, kenapa sejak awal Luis berusaha melindunginya? Bahkan sampai menggores tangannya sendiri dan meneteskan darah di kain perawan demi menghadapi Dariani?Anggi menatap Aska dengan tatapan penuh penantian. Sebenarnya apa alasannya?Aska meneruskan, "Putri Mahkota masih ingat waktu pertama kali kita bicara langsung dan saya menanyakan sebuah pertanyaan?"Anggi terdiam, jantungnya berdetak semakin kencang. Dia menatap Aska dan balik bertanya, "Tuan Aska sangat pintar. Kenapa nggak coba tebak sendiri?"Aska menarik napas dalam-dalam, menyesap tehnya dari cangkir porselen puti

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 305

    "Bagian mana yang sakit?" tanya Anggi.Aska berpikir sejenak. "Cuma tubuh yang lemah dan mudah sakit."Cuma tubuh yang lemah dan mudah sakit. Padahal kesehatan tubuh adalah hal yang paling penting, tetapi nada bicaranya seolah-olah tidak menganggap itu serius.Namun, Anggi bisa menangkap makna tersiratnya. Tubuh Aska lemah bukan karena bawaan, tetapi karena terlalu banyak melihat rahasia langit. Makanya, dia pun tak bersikeras lagi untuk memeriksa denyut nadinya.Kemudian, dia kembali ke pokok pembicaraan. "Sebelumnya, kamu bilang Wulan akan minta tolong pada Luis dan itu terbukti benar. Sekarang ...."Anggi menatap surat rahasia di tangan Aska. "Waktu aku berusia 12 tahun, aku pernah menolong seorang pemuda di Uraba. Saat itu, aku keluar siang dan malam demi mengobatinya. Hal ini juga diketahui oleh Wulan. Aku takut dia akan menggunakan kejadian itu untuk mencemarkan nama baikku ....""Hehehe ...." Sebelum Anggi selesai berbicara, Aska sudah tertawa pelan.Anggi merasa agak kesal. Apa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status