Mina diam-diam menghela napas lega.Tuan rumah menghadiahkan pelayan kepada tamu bukanlah hal yang aneh, bahkan bisa dibilang sudah menjadi kebiasaan umum.Dulu saat Mina dan Naira pertama kali ditempatkan di sisi Luis, mereka sempat berharap. Namun, Luis tidak tertarik pada perempuan, wataknya dingin dan sulit ditebak. Lambat laun, mereka pun mengubur keinginan itu.Ditambah lagi, Luis telah menikahi beberapa kali, tetapi tidak satu pun dari mereka memiliki akhir yang baik. Sejak saat itu, baik Mina maupun Naira benar-benar tak berani lagi berharap.Kini, Anggi dan Luis saling mencintai. Mana mungkin Luis akan meliriknya lagi? Jadi, yang Mina inginkan hanyalah tetap berada di sisi Anggi, melayani dengan baik, dan hidup tenang di hari tua.Beberapa sesaat kemudian, mereka tiba di Paviliun Pir. Naira keluar sambil mengusap bahunya. Begitu melihat Anggi, dia segera mendekat untuk memberi salam, "Hamba memberi hormat pada Putri Mahkota."Anggi melihat tubuh Naira agak menggigil, lalu bert
Baca selengkapnya