Tiga hari setelah acara kantor, Alena duduk diam di meja dapur apartemennya, memandangi layar ponselnya yang sepi. Biasanya, setiap pagi Adrian selalu mengirim pesan “selamat pagi.” Tapi pagi ini—sama seperti dua hari sebelumnya—layar itu tetap kosong.Atau mungkin, Alena sendiri yang mulai menciptakan jarak itu.Kemarin, saat Adrian mengajaknya makan siang, Alena menolak dengan alasan sedang sibuk. Sehari sebelumnya, saat Adrian mengusulkan malam menonton film bersama, Alena berkata dia butuh tidur lebih awal. Kebohongan-kebohongan kecil yang perlahan membangun tembok di antara mereka."Alena, kamu udah sepuluh menit melamun sambil menatap kopi itu. Ada apa sih?" tanya Maya, teman serumahnya, sambil duduk di seberangnya dengan wajah khawatir.“Nggak apa-apa. Aku cuma… mikir.”“Mikirin Adrian, ya?”Alena mengangguk, tak berani bicara. Ia takut suara yang keluar justru membuatnya menangis.“Mau cerita nggak?”“Aku nggak tahu, Maya. Aku nggak tahu apakah aku terlalu berlebihan… atau jus
Last Updated : 2025-07-07 Read more