“Aku rasa, aku bisa membagi dua ruangan ini. Di sana, ruang ganti pakaian. Di sebelah sini, akan kujadikan ruang tidurku. Jadi aku tak perlu lagi satu ranjang dengan pria mesum itu,” tukas Valerie, bangga dengan ide brilian yang menyelinap di kepalanya.“Sepulang kerja nanti, akan kusulap ruangan ini jadi kamarku. Malam hari, begitu Zane selesai berganti pakaian, akan kukunci dari dalam. Pagi-pagi tinggal kubuka,” lanjutnya antusias. Setidaknya, ada hal yang bisa membuat paginya terasa sedikit menyenangkan.Valerie pun melangkah keluar dari ruangan itu.Begitu membuka pintu, pandangannya langsung tertuju ke arah tempat tidur mereka semalam. Kosong. Zane tidak ada di sana.Ia segera memindai seluruh penjuru kamar, namun tetap tak ditemukan tanda-tanda kehadiran pria itu.“Mandi, mungkin?” gumamnya dalam hati, seraya melirik ke arah kamar mandi. Tapi pintunya terbuka lebar.“Sepertinya bukan di kamar mandi juga,” ucapnya, lalu mulai berjalan ke arah pintu keluar.“Kau mencariku, Valerie?
Terakhir Diperbarui : 2025-08-01 Baca selengkapnya