Untung ada rumah sakit terdekat, yang hanya berjarak lima menit dari lokasi kejadian. Begitu sampai di rumah sakit, aku memarkirkan mobil sembarangan. Lalu secepat kilat, aku menurunkan tubuh Senja yang sudah tidak sadarkan diri. Beberapa orang suster dan seorang Dokter wanita paruh baya mengenakan masker, bergerak cepat membawakan tempat tidur dorong.Aku letakkan tubuh Senja perlahan, diatas tempat tidur. Lalu secepat mungkin, Senja dibawa ke ruang operasi. Tidak lama rombongan keluargaku datang, dan Aim berwajah pucat sampai tubuhnya gemetar hebat. "Cece Cia, kenapa ini terjadi pada Cece Cia," ucapnya dengan wajah panik. "Tenang Im, InsyaAllah Cecemu akan selamat," hibur Kak Cepi. "Ini bukan yang pertama Cece Ciaku, mengalami hal buruk. Ini sudah kesekian kalinya, dan itu selalu terjadi karena dia ingin menolong orang. Kenapa Cece Cia selalu mempertaruhkan nyawanya, untuk orang lain! Kenapa dia tidak pernah memikirkan aku ... Aku akan sendirian di dunia ini, kalau dia mati!"
Terakhir Diperbarui : 2025-05-10 Baca selengkapnya