Setelah Kay mengirim pesan perintah tersebut pada anak buahnya, dia pun tetap bersikap biasa di hadapan istri dan anaknya. Walaupun di kantor itu sebenarnya suasana berbeda dari biasanya. Kalau bukan karena kehadiran Livy dan Albern, pasti Kaay sudah sangat tegang sekarang.Albern duduk di sofa yang biasa dipakai tamu, dengan krayon dan kertas gambar. Sementara Livy duduk di kursi kerja Kay, yang untuk hari itu sengaja dia relakan untuk istrinya. Kay sendiri berdiri di dekat jendela, memperhatikan dua manusia yang membuat hidupnya lebih berarti.“Wah! Kursinya enak sekali. Cocok untuk ibu hamil yang mau bersandar,” ucap Livy.Kay terkekeh. Sambil melirik layar handphone-nya. Menunggu notifikasi dari anak buahnya. “Kamu suka? Oke, kita langsung beli kursi seperti ini untuk di kamar,” jelasnya.Livy terkekeh. “Ah tidak usah, Kay. Kan sudah ada juga di ruang kerjamu. Aku baru sadar aja, ternyata enak pakai kursi kerja seperti ini,” jelas Livy.“Tidak apa-apa, Sayang. Kalau kamu mau, kita
Huling Na-update : 2025-06-01 Magbasa pa