Bang Zul tetap tenang, bahkan setelah Ibu Mertua terang-terangan menyodorkan Salma kepadanya. Pria itu tetap berjalan santai, lalu duduk di salah satu sofa, seolah tidak terpengaruh dengan keributan yang terjadi. Sikap tenangnya justru semakin membuat Ibu Mertua dan Salma bersemangat.Hal paling membuatku geram adalah, Salma sendiri yang masih anak SMA sudah paham apa artinya dijodohkan dengan Bang Zul. Tidak ada tanda keberatan sama sekali pada gadis muda itu."Silakan duduk, Pak Zul," kata Ibu Mertua, cepat-cepat mengambil tempat di samping Bang Zul, nyaris menempel. "Maafkan kami atas keributan tadi. Kami ini memang bodoh, tidak tahu siapa Bapak sebenarnya." Ibu mertua kembali menatap Bang Zul dengan senyum semanis mungkin."Tapi ini bagus sekali, Pak. Kita bisa jadi keluarga besar. Salma ini anak Ibu yang paling penurut, paling rajin. Kalau Bapak berkenan, Ibu juga punya keponakan di kota sebelah, cantik sekali, anak pengusaha juga. Bisa Bapak pilih. Yang penting, ke depannya k
Terakhir Diperbarui : 2025-06-28 Baca selengkapnya