Melihat Ibu Mertua yang pingsan dan tangis histeris Salma, aku kembali ragu. Atau memang aku yang lemah hingga langsung merasa iba pada mereka. Bisa jadi ini sandiwara, namun risiko kalau itu nyata terlalu besar untuk kuabaikan. Aku menghela napas panjang, mengalah pada situasi yang tidak terduga ini."Bawa masuk saja dulu," kataku, suaraku lelah. "Tapi ini hanya sementara. Aku akan panggil dokter."Bang Fahri segera menggendong Ibu Mertua masuk ke ruang tamu. Dengan sigap, dia menidurkan ibu mertua di sofa. Wajah Ibu Mertua sangat pucat, napasnya tersengal-sengal. Salma terus menangis di sampingnya, memeluk erat.Bang Fahri segera mengeluarkan ponselnya. "Aku akan telepon temanku, dia dokter juga," katanya, suaranya sedikit gemetar.Tidak lama kemudian, seorang dokter datang. Dia segera memeriksa Ibu Mertua. Setelah beberapa pemeriksaan, dokter mendiagnosis bahwa Ibu Mertua mengalami shock, stres, dan kelelahan ekstrem. Tekanan dari pengusiran dan hujatan warga, ditambah rasa malu da
Terakhir Diperbarui : 2025-06-30 Baca selengkapnya