"Astaga, Riska! Kamu kok masih kurus saja sih? Padahal kan sudah nikah lagi," ucapnya, nadanya jelas menyindir. Matanya menyusuri penampilanku dari atas sampai bawah, seolah menilaiku dari ujung rambut sampai ujung kaki. "Katanya sudah jadi janda, terus nikah lagi sama cowok dari kampungmu, ya? Aduh, kasihan sekali. Makanya, dulu itu jangan pilih-pilih suami. Dokter kok dilepasin."Aku tersenyum tipis, mencoba mengabaikan sindirannya. Aku tidak ingin terpancing emosi. "Halo, Yasmin. Kabarku baik. Alhamdulillah. Kamu sendiri bagaimana?"Yasmin mengibaskan rambutnya yang panjang, bangga. "Oh, Alhamdulillah, lancar jaya. Suamiku punya butik besar di kota provinsi, cabangnya sudah di mana-mana. Aku juga sudah punya anak dua, lucu-lucu, sudah sekolah semua." Dia menyeringai, seolah sengaja ingin memamerkan kehidupannya yang sempurna. "Kamu kok datang sendirian? Mana suamimu? Kamu jangan begitu, Ris! Walaupun suamimu orang kampung yang enggak jelas kerjanya, tapi dia tetap suamimu... ka ...
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-07-30 อ่านเพิ่มเติม