Azrael dan Pyrion masih berdiri berhadapan, sementara angin malam meniup rambut mereka, membiarkannya menutupi sebagian wajah—seakan alam pun enggan membiarkan keduanya saling membaca isi hati sepenuhnya.“Satu hal terakhir… sebelum aku pergi.”Azrael menoleh perlahan. “Katakan… apa yang masih mengganjal di hatimu.”“Apakah Kau tahu… apa hubunganku dengan Arcelia di masa lalu?”Pertanyaan itu melayang di udara.Hening. Waktu seolah berhenti untuk mendengarkan.Tatapan Azrael berubah—bukan marah, bukan kaget… tapi seperti seseorang yang tahu terlalu banyak, terlalu lama. Rahangnya mengencang, dan sesaat, matanya seperti ingin menghindari tatapan Pyrion.Namun ia tidak menjawab.Tidak segera.Pyrion menatapnya, dalam diam yang mulai menyesakkan. “Kau tahu, bukan?” desaknya. “Jawab aku, Yang Mulia…”Azrael menghela napas, berat. Ia melangkah menjauh satu langkah, menatap langit timur yang mulai merekah.“Aku tidak bisa menjawab itu sekarang,” ujarnya pelan.“Kenapa?”Azrael menunduk sejen
Terakhir Diperbarui : 2025-06-07 Baca selengkapnya