Angin pelan meniup rambut Arcelia yang terurai di bahu, membuat kelopak bunga di sekitar mereka sedikit berguguran. Sekilas, tatapan Arcelia mengarah ke salah satu sisi taman—ke tempat di mana pilar batu menjulang dalam bayang kabut.Ia menyipitkan mata, seolah merasakan sesuatu.“Hmm…” gumamnya pelan, menghentikan kunyahan.Azrael menoleh. “Ada apa?”Arcelia menggeleng, tapi tak langsung menjawab. Wajahnya berubah, lebih serius, seolah ada riak aneh dalam pikirannya.“Aku merasa… seperti diawasi,” bisiknya pelan. “Tapi tidak mengancam. Hanya… berat. Ada sesuatu yang tertinggal di udara.”Azrael memandang ke arah yang sama, tapi tidak melihat apa-apa. “Kau ingin kembali ke paviliun? Aku lihat tubuhmu sedikit lemah akhir-akhir ini,”Arcelia masih diam sesaat sebelum berkata pelan, “Tidak… hanya saja, rasanya ada perasaan yang tertinggal di tempat ini. Entah kenapa... terasa seperti luka yang belum pernah disuarakan.”Azrael tak ingin menekan istrinya lebih jauh. Ia hanya menarik Arcelia
Terakhir Diperbarui : 2025-06-02 Baca selengkapnya