Hari itu akhirnya tiba.Setelah sembilan bulan penuh kejutan ngidam aneh-aneh, perubahan mood, dan tawa tak berkesudahan dari keluarga besar, kini Kania tengah terbaring di ruang persiapan operasi. Rafasya menggenggam erat tangannya, matanya tak bisa menyembunyikan kekhawatiran.“Kamu kuat, ya … seperti waktu lahirin Narendra dulu,” bisik Rafasya pelan.Kania hanya mengangguk kecil sambil tersenyum lemah. “Jangan panik ya, Raf. Aku percaya sama kamu dan tim dokter.”Di luar ruang operasi, suasana justru seperti konser pengajian modern. Ada Bu Ria, Tante Vita, dan Bu Susi, lengkap dengan syal, tas, dan satu dus besar berisi air zam-zam, kurma, minyak zaitun, dan sepuluh botol minyak kayu putih."Ini buat berjaga-jaga. Siapa tahu ruangan operasi kekurangan aroma terapi!" kata Tante Vita yakin.“Kalau cucu saya lahir, langsung adzanin, ya! Tapi suara saya masih serak habis karaoke semalam,” celetuk Bu Ria sambil menyemprotkan minyak angin ke telapak tangan.Bu Susi malah sibuk membagikan
Terakhir Diperbarui : 2025-07-23 Baca selengkapnya