Rafasya menatap Kania yang perlahan mulai memeluk kembali perannya sebagai seorang ibu. Ia tahu luka di hatinya tak akan sembuh hanya dalam sehari, tapi momen ketika Kania mengusap air matanya dan menyusui Narendra di hadapan Tante Vita—itu cukup untuk membuat Rafasya tahu istrinya sedang berjuang keras untuk bangkit.Tangis Narendra mereda, dan Kania memeluk erat tubuh mungil itu."Aku … jelek sekarang, Rafa rambutku, semuanya," bisik Kania lirih.Rafasya mendekat, duduk di samping ranjang, lalu dengan lembut menyentuh pipi Kania yang masih sembap."Kamu cantik, sayang. Rambut bisa tumbuh. Luka bisa sembuh. Tapi hatimu yang kuat, itu yang buat aku jatuh cinta sejak awal," ucap Rafasya tulus.Kania menunduk, air matanya menetes kembali, tapi kali ini karena kehangatan.Tiba-tiba ponsel Rafasya bergetar. Nama Pak Hengky muncul di layar.Rafasya menjawab cepat, nadanya langsung berubah serius. “Iya, Pa? Bagaimana?”Suara Pak Hengky terdengar panik, "Rafa … Tiara melarikan diri. Polisi k
Terakhir Diperbarui : 2025-07-21 Baca selengkapnya