Mentari siang menyusup lembut melalui jendela kaca besar, memantulkan cahaya hangat ke dalam ruang makan penthouse. Aroma masakan yang baru matang menggoda dari dapur, menguap bersama tawa kecil yang mengambang di udara.Di meja makan, dua piring menu western tertata indah. Steak dengan sentuhan saus red wine dan mashed potato lembut di sisi, serta semangkuk sup krim hangat yang mengepul ringan.Aura sibuk di dapur, masih memakai apron putih yang sudah sedikit kotor oleh cipratan saus. Wajahnya memerah bukan karena panas, tapi karena tatapan Rey yang tak henti-hentinya mengikutinya sejak tadi.Tanpa banyak bicara, Rey mendekat, berdiri di belakangnya, lalu dengan satu gerakan ringan, ia melepas tali apron Aura.“Om, aku bisa lepas sendiri,” gumam Aura setengah geli, setengah gugup.Rey menyandarkan dagunya ke pundaknya, membisik, “Tapi aku suka bantuin. Apalagi kalau bisa sambil nyium wangi kamu begini.”Aura mencubit pelan lengan Rey, tapi senyum manisnya mengembang tanpa bisa ditaha
Last Updated : 2025-06-07 Read more