Kasih berbaring di atas ranjang, menatap kosong ke langit-langit kamar. Saat ini, ia berada di rumah temannya. Tadi, setelah berbicara dengan Bi Sumi dan tanpa menunggu waktu lama, mereka segera meninggalkan rumah sakit. Kasih sengaja meminta Bi Sumi hanya mengantarkannya sampai ke taksi saja, agar Eric tidak mengetahui bahwa Bi Sumi ikut membantunya."Apa yang aku lakukan sudah benar," gumamnya pelan, sambil mengusap perutnya dengan lembut.Malam ini, Kasih akan menginap di rumah temannya itu. Besok pagi, ia berencana menjemput adiknya di sekolah, lalu pergi keluar kota untuk memulai kehidupan barunya, jauh dari rasa takut, jauh dari Eric dan juga Cintya."Bertahanlah di dalam perut Mama, Nak. Sebentar lagi kita akan hidup tenang, tanpa rasa cemas sedikit pun. Hanya kita bertiga, Mama, kamu, dan Revan," ucapnya lirih.Senyum tipis menghiasi wajahnya sebelum akhirnya ia memejamkan kedua matanya. Tak butuh waktu lama, kantuk membawanya terlelap dalam tidur yang tenang.Setelah berbicar
Terakhir Diperbarui : 2025-06-11 Baca selengkapnya