Sandra berjalan mondar-mandir di kamarnya. Wajahnya diliputi amarah dan kekecewaan. Pagi ini, hatinya terasa panas, terbakar oleh api cemburu dan kemarahan.Bagaimana tidak? Semalam, Eric datang ke rumahnya hanya untuk melontarkan ancaman. Ia memperingatkannya, dengan penuh tekanan, agar dirinya menjauhi Kasih dan juga putrinya.Awalnya, Sandra sempat berharap jika kedatangan Eric adalah khusus untuk dirinya. Saat itu, ia tersenyum penuh kemenangan karena merasa ancamannya pada Kasih berhasil dan wanita itu meninggalkan Eric.Namun dugaan itu ternyata salah. Eric bukan datang untuk menemuinya, tetapi ia malah datang mengancamnya.Semalam, ia ingat betul mimik wajah Eric yang dipenuhi dengan kemarahan. Suara Eric membuat hati Sandra menciut, dipenuhi dengan ketakutan dan harga diri yang terkoyak.Harga dirinya benar-benar tercabik, sehingga membuatnya tidak bisa tidur.“Semua ini gara-gara wanita kampung itu,” geramnya.Sandra berhenti melangkah. Ia berdiri di depan cermin, menatap bay
Last Updated : 2025-07-01 Read more