Udara mulai berubah. Di setiap langkah Kevin dan Valkyrie, aroma tajam seperti besi tua menguar pelan, bercampur dengan bau tanah basah yang menyusup hingga ke paru-paru. Angin tak berhembus, tetapi udara tetap bergerak—seolah mengalir dari sesuatu yang hidup, bukan dari alam biasa. Seiring mereka melangkah lebih dalam ke dalam Taman Kabut Hitam, kabut perlahan turun dari pucuk-pucuk pohon yang telah lama mati, mengalir lembut layaknya air hujan yang dibalik arahnya. Kabut itu memeluk tubuh mereka dengan dingin menusuk, seperti tangan-tangan tak kasatmata yang meraba-raba dalam keheningan.“Tempat ini ...” gumam Valkyrie, suaranya hampir tertelan kabut. Nafasnya terlihat, mengepul pelan seperti asap dari lilin yang hampir padam.Kevin tak menjawab. Tatapannya tajam, penuh waspada. Di sekeliling mereka, hutan seakan tidak sekadar berdiri diam. Ia hidup. Ia mengamati. Ia ... menunggu.Tanaman yang semula tampak layu mulai bergoyang, tidak seperti ditiup angin, melainkan seperti makhluk y
Huling Na-update : 2025-05-27 Magbasa pa