Gubernur Adam Smith masih berdiri kaku, seolah membatu di tempatnya. Tatapannya tajam, penuh kalkulasi, seperti seorang pemburu yang menimbang apakah binatang buas di depannya bisa ia taklukkan atau justru akan mencabik-cabiknya. Helaan napasnya berat, nyaris tak terdengar, tapi cukup bagi mereka yang peka untuk merasakan ketegangan yang kian menebal di udara.Di atas sebuah peti mati hitam spiritual yang mengilap pekat seperti malam tanpa bintang, Kevin Drakenis berdiri tegap. Bayangan tubuhnya memanjang di lantai marmer, membelah kerumunan yang kini bergidik ngeri. Dengan mata yang seolah memancarkan es, Kevin melayangkan pandangannya ke seluruh ruangan. Suaranya, saat akhirnya berbicara, tajam dan menusuk, serupa bilah pedang yang menggores kulit."Apa kalian masih ingin hidup?" tanyanya, tenang namun mengerikan.Suara itu merayap di antara para tamu undangan seperti kabut maut. Sebagian dari mereka, pria dan wanita dalam pakaian megah, tampak pucat pasi, tangan mereka gemetar saa
Last Updated : 2025-04-27 Read more