Asap tebal membubung di tengah ruangan, dan dari balik kabut itu, Valkyrie terdorong mundur, lututnya menghantam lantai dengan dentuman berat. Napasnya memburu, darah segar menetes dari ujung bibirnya, melukis noda merah di pipi pucatnya. Meski begitu, matanya tetap tajam, menusuk, seperti elang yang tak sudi jatuh hanya karena satu luka.“Kau …” desisnya pelan, suaranya berat namun tetap mengandung kehormatan. “…bukan lawan sembarangan, Kevin Drakenis.”Langkah kaki berat bergema mendekat. Kevin berjalan pelan, setiap jejaknya membakar lantai, meninggalkan bekas arang hitam yang menguapkan asap tipis. Aura petirnya kini menggila, menyambar-nyambar di sekeliling tubuhnya, mencabik udara hingga terdengar suara siulan tajam. Matanya menyala bagai bara, memancarkan cahaya putih yang memaksa jantung siapapun berdetak lebih cepat.Ia menyeringai tipis, senyumnya dingin, tapi di sana ada sedikit kekaguman. “Dan kau …” bisiknya pelan, suaranya hampir seperti gumaman maut, “…terlalu cantik un
Terakhir Diperbarui : 2025-05-01 Baca selengkapnya