Malam semakin larut, tapi di ruang tengah rumah Leon dan Elera, satu meja bundar kini dipenuhi kertas, spidol warna-warni, peta mainan, dan miniatur tank serta pasukan kecil. Maya duduk bersila di lantai, mengenakan hoodie oversized dengan wajah antusias seperti dosen strategi perang.“Agen Alva, sekarang kau pegang markas. Kalau musuh masuk lewat sisi barat, langkahmu?” tanya Maya sambil menunjuk sisi peta.Alva mengernyit, mengambil pion merah. “Kita alihkan perhatian dengan ledakan kecil palsu, lalu kirim pasukan ninja dari selokan!”Dante tertawa pelan, menyilangkan tangan di dada. “Oke, dia sudah melewati level Maya. Siap dikirim pelatihan ke markas luar negeri.”“Markas luar negeri itu rumah Kai?” tanya Maya, menyeringai.“Tentu,” Dante mengangguk. “Penuh alat penyiksaan dan tumpukan buku anatomi. Murni pendidikan karakter.”Maya tertawa. “Tapi serius, ini anak bisa jadi komandan kecil. Lihat gambar taktiknya tadi?”Dante mengangguk sambil memperhatikan Alva yang sedang menata b
Terakhir Diperbarui : 2025-06-14 Baca selengkapnya