Bel berbunyi untuk kedua kalinya malam itu, menandakan dimulainya pertarungan yang bahkan lebih menegangkan dari sebelumnya. Adit masih merasakan kelelahan dari pertarungan melawan Vikram, tapi matanya tidak lepas dari Li Mei yang berdiri di hadapannya dengan ketenangan yang menakutkan.Li Mei mengambil stance Wing Chun klasik, kedua tangannya terangkat dalam posisi siap menyerang dan bertahan secara bersamaan. Tubuhnya sedikit condong ke depan, kaki kirinya sedikit maju, dan matanya menatap tajam ke arah Adit tanpa kedip."Jangan meremehkanku karena aku perempuan," kata Li Mei pelan, suaranya terdengar seperti bisikan angin yang dingin. "Di tempatku, mereka menyebutku 'Iblis Putih' karena caraku menghabisi lawan."Adit tidak menjawab. Ia mengambil stance yang sama seperti sebelumnya, tapi kali ini ada keraguan dalam hatinya. Energi ghaib yang tadi mengalir deras dalam tubuhnya kini terasa lemah, seperti air yang hampir habis dari sumur.Tanpa aba-aba, Li Mei bergerak.Kecepatannya lu
Last Updated : 2025-06-19 Read more