Hari mulai gelap dan hawa dingin semakin menusuk. Kabut tipis turun perlahan, bergulung di antara pepohonan, membawa udara lembah yang menggigit kulit. Reina memeluk dirinya sendiri, menggigil meski sudah mengenakan jaket tambahan yang diberikan Satya sebelumnya. Nafasnya terlihat samar dalam embusan dingin. Setelah menyusuri hutan lebih jauh, mereka akhirnya menemukan Malik dan Adit. Keduanya duduk meringkuk di bawah cekungan batu besar, wajah lelah dan mata nyaris tertutup karena kelelahan. Satya segera berlutut, mengecek kondisi mereka. “Kalian baik-baik saja?” tanyanya cepat. “Aku... kaki keseleo sedikit,” gumam Adit, sementara Malik hanya mengangguk lemah. “Tidak ada luka serius, syukurlah,” ujar Satya sambil membuka ransel. Ia mengeluarkan selimut termal, beberapa bungkus makanan darurat, dan radio kecil. “Kalian harus bertahan di sini malam ini,” katanya tegas. Ia menyerahkan selimut ke Malik, lalu beralih ke Reina, tatapannya serius dan dalam. “Tolong jaga mereka mala
Last Updated : 2025-04-05 Read more