Pagi-pagi sekali, pintu apartemen Anya diketuk. Ia masih setengah sadar, rambut berantakan, dan mata masih berat.Tok! Tok! Tok!Suara ketukan itu tegas, seperti debt collector menagih hutang.Anya mengerang malas sambil menyeret kakinya menuju pintu. Begitu dibuka, Reza berdiri di sana dengan senyum kemenangan, memegang dua gelas kopi panas.Reza: "Selamat pagi, tetangga baru! Aku janji kopi spesial, dan ini dia."Anya (mengusap mata): "Astaga, kamu serius? Ini masih pagi banget, Reza..."Reza: "Pagi-pagi gini waktu terbaik untuk diramal, kan? Aku mau tahu nasibku hari ini."Anya memandangnya tajam, lalu menatap gelas kopi di tangannya.Anya: "Hmm... ini jebakan nggak, sih? Kamu yakin nggak masukin sesuatu ke kopinya?"Reza (tertawa): "Kamu pikir aku siapa? Dukun Santet?"Anya mengambil gelas kopi itu dengan waspada dan mencium aromanya. Wangi kopi premium, ada sentuhan karamel, dan... apa ini? Ada bubuk kayu manis?Anya: "Wah, ini bukan kopi biasa. Kamu serius bikin ini sendiri?"Re
Last Updated : 2025-03-18 Read more