Anya menatap Nathan tanpa berkedip. Ada begitu banyak pertanyaan di kepalanya, tapi entah kenapa, mulutnya terasa terkunci.Nathan hanya duduk tenang, seolah menunggu Anya berbicara lebih dulu.Anya: "Lo hilang dua tahun. Tiba-tiba datang, minta bantuan. Gue harus percaya sama lo?"Nathan tersenyum tipis, tapi senyumnya tidak lagi terasa akrab seperti dulu.Nathan: "Anya, gue nggak punya banyak waktu. Gue cuma bisa bilang, ada sesuatu yang harus lo tahu. Tapi kalau lo nggak mau terlibat, gue ngerti."Anya mengerutkan kening.Anya: "Kalau gue nolak, lo bakal pergi lagi?"Nathan diam sejenak, lalu mengangguk pelan.Nathan: "Iya."Anya menghela napas. Di satu sisi, dia ingin menjauh dari segala kerumitan ini. Tapi di sisi lain, rasa penasarannya terlalu besar.Dia menatap Nathan dengan serius.Anya: "Oke. Gue dengerin."Nathan menatapnya dalam-dalam, lalu bersandar ke kursinya.Nathan: "Lo masih ingat malam terakhir sebelum gue hilang?"Anya mengingatnya. Malam itu, Nathan mengirim pesan
Terakhir Diperbarui : 2025-03-18 Baca selengkapnya