All Chapters of Transmigrasi Dendam: Aku Kembali, Tidak Lagi Lemah!: Chapter 171 - Chapter 180

Sedangkan dibelahan bumi yang lain ada seorang laki-laki yang sedang kebingungan menghadapi seorang gadis bertubuh besar dengan mental seperti seorang gadis remaja. Kecelakaan itu terjadi begitu cepat Balryu maupun Xiyun sama sekali tidak menyangka jika kecelakaan itu akan menimpa gadis keluarga mereka. Balryu dan Xiyun segera membawa tubuh gadis itu ke rumah sakit lukanya tidak parah, hanya ada beberapa luka kecil di tubuhnya akan tetapi ada luka di kepalanya yang membutuhkan perawatan yang lebih intensif. Gadis itu melakukan banyak pemeriksaan pada kepalanya, dari luar itu hanya luka ringan tapi semuanya tidak pasti sebelum gadis itu sadar, Balryu dan Xiyun ketakutan jika gadis itu akan kembali koma panjang seperti dulu untunglah gadis itu tidak sadarkan diri selama dua hari setelah itu keduanya dibuat terkejut lagi dengan prilakunya yang tidak wajar namun juga tidak asing. "Gege," ujar gadis itu sambil menangis menatap Balryu. Balryu membeku begitu juga dengan Xiyun, karena sud

Langkah kakinya kecil sedikit berbeda dengan orang pada umumnya, pemiliknya adalah seorang perempuan dengan rambut pendek yang di kuncir dengan sembarangan, tubuhnya kurus dan memiliki banyak bekas luka di balik pakaiannya. Perempuan itu kini selalu memperkenalkan diri dengan nama Mahima dan sekarang sedang memasuki sebuah pemukiman yang ada di pinggiran kota, struktur tanah yang berbukit sedikit menyulitkan perempuan yang memiliki sedikit masalah dengan kakinya itu tidak berhenti bergerak dengan petunjuk di tangannya mencari sebuah alamat.Setelah bertanya beberapa kali akhirnya Yukine menemukan sebuah rumah yang tidak terlalu besar dan sedikit usang, Yukine membuat ketukan di pintu tapi setelah beberapa kali melakukan tidak ada sambutan dari dalam. "Apakah ada orang," ujar Yukine sedikit lebih keras takut jika suaranya tidak didengar oleh orang yang ada di dalam. Karena masih saja tidak mendapatkan sahutan terpaksa Yukine menunggu di samping pintu setelah beberapa waktu ada seoran

Ruangan itu sejuk berbanding terbalik dengan suasana di luar yang masih terasa panas meskipun matahari sudah condong ke barat, Yukine mengambil minuman soda juga sebungkus roti, dari dalam toko serba ada itu Yukine bisa melihat seorang laki-laki turun dari tangga dan pergi. Roti dan soda yang baru dibelinya langsung dinikmati sambil berdiri di depan pintu. Yukine mengawasi laki-laki yang memiliki pundak lebar itu kini berjalan menjauh setelah memastikan jika kenalan lamanya itu pergi perempuan itu keluar dari toko serba ada lalu menuju anak tangga yang ada di samping. Menaiki anak tangga dengan santai juga mulutnya yang terus mengunyah, kakinya memang sedikit pincang namun karena sudah berbulan-bulan berada dalam kondisi ini membuatnya segera dapat beradaptasi dengan baik. Pintu itu masih tidak dikunci Yukine masuk seperti dulu melihat sekeliling tempat yang sangat familiar. "Tidak ada yang berubah," ujar Yukine sambil memperhatikan barang-barang yang ada di sana bahkan bathub itu ju

Yukine masih sibuk dengan pikirannya sendiri tentang pembahasan dua orang di depannya yang berdiri, jarak mereka cukup dekat dan memungkinkan untuk Yukine mendengar semua percakapan keduanya dengan sangat jelas, disaat Yukine memikirkan sahabatnya khia Na dan Kun yang sebentar lagi akan menikah ada sebuah benda jatuh di dekat kakinya, dengan otomatis Yukine melihat benda itu yang ternyata sebuah ponsel jatuh tepat di samping kaki Yukine. "Maaf," ujar suara laki-laki yang tangannya terulur untuk mengambil ponsel itu. Yukine masih menunduk menatap ponsel itu disusul oleh sebuah wajah yang rupawan. Wajah Yukine tidak terlihat sama sekali jika dilihat dari atas tapi kini laki-laki itu sedang berjongkok untuk mengambil ponselnya dan pandangannya selanjutnya mendongak bertemu dengan tatapan Yukine dalam beberapa detik mereka saling bertatapan. Di waktu yang bersamaan Yukine membuang muka dan Balryu bangkit. Perempuan itu sudah tidak bisa mendengar lagi dengan benar percakapan dua orang y

Yukine menatap pantulan dirinya sendiri di dalam cermin yang sedang mencoba sebuah gaun, perekonomian sekarang tidak memungkinkannya untuk membeli gaun baru selain tidak punya banyak uang perempuan itu juga tidak punya cukup waktu dikemudian hari untuk menggunakannya kembali karena hal itu memilih untuk meminjamnya dari penyewaan. Yukine mulai menghemat lagi seperti dulu karena tidak ingin membuang-buang uang untuk membeli gaun baru Yukine lebih memilih menyewa sebuah gaun untuk datang ke pernikahan seseorang yang pernah menjadi sahabatnya walupun mereka sekarang tidak lagi mengenalnya akan tetapi Yukine masih menganggap mereka sahabat baik. Yukine tidak mendapatkan undangan di pernikahan Khia Na dan Kun bahkan tahu karena menguping percakapan Balryu dan Fe Fei. Sudah terlalu lama menggunakan tubuh Fe Fei sekarang ketika berdandan sedikit tidak terbiasa dengan tubuhnya sendiri, tubuh ini masih berbeda dengan tubuh Fe Fei yang akan selalu cocok dan indah ketika menggunakan gaun apapun