Dia membukanya lagi selembar demi selembar. Tidak ada yang patut dicurigai. Brian tampak biasa saja di gambar itu. Layaknya sedang berbicara dengan seorang rekan, kan? Lalu, motif apa seseorang yang tidak ingin diketahui itu mengirimkan gambar Brian padanya?Dua mangkok mie instan diletakkan di atas desk. Lalu, Mbak Nurul menarik kursi untuk duduk di sebelah Jena. Dia melongok sebentar, ikut memandangi foto yang masih dipegang Jena. “Brian?”Jena mengangguk. Lalu, memperlihatkan foto-foto itu pada Mbak Nurul. “Lihat deh, Mbak. Nggak ada yang aneh, kan?”Mbak Nurul melihat kembali, lalu mengangguk. “Nggak ada yang aneh. Brian emang gitu kalau lagi jelasin pekerjaan ke rekan-rekannya.” Tangannya sudah mengaduk mie instan yang kecap dan saos yang belum menyatu.Melihat itu, Jena menelan ludahnya. Tangannya menunjuk mangkok lain yang berada di hadapnya. “Yang ini punya siapa, Mbak?”“Punya Lo. Gue takut Lo ambil mie instan punya gue lagi, jadi gue pesan dua.”Jena berseru antusias. “Wiihh
Terakhir Diperbarui : 2025-06-10 Baca selengkapnya