Selepas obrolan siang itu, dan setelah pekerjaannya selesai, Jena memutuskan untuk segera pulang. Dia sudah membereskan desk nya, dan meraih tas kerjanya. Melewati Mbak Nurul yang masih berkutat dengan dokumennya.“Wiii … tumben,”celetuk Mbak Nurul.Jena tertawa kecil. Pasalnya baru kali ini dia memecahkan rekornya sendiri. Dia adalah pekerja yang terbiasa pulang malam. Baru kali ini dia pulang di pukul empat sore. “Iya nih, gue duluan, ya?”“Mau kencan, yaa?”tanya Mbak Nurul sambil memainkan kedua alisnya. “Iya, kan? Sama Iksan?”Jena mengibaskan tangannya. “Nggak. Nggak kencan sama siapapun. Gue cuma mau pulang, terus istirahat.”Mbak Nurul mengangguk pelan, “Iya deh. Gue mau lanjutin kerja gue dulu. Bye!”“Bye!”Jena berhasil melewati beberapa divisi dan turun menggunakan elevator. Baru saja pintu elevator terbuka, dari sini Jena melihat Brian tengah mengobrol dengan Pak Ajri di lobi. Pak Ajri tersenyum pada Jena. “Wiii … mau jalan, ya?”Jena mengibaskan tangannya. “Nggak, Pak. Sa
Last Updated : 2025-06-01 Read more