Reza mengangguk pelan, tapi matanya masih menatap rumah Vina. "Gue kira Vina orang baik, eh ternyata sama aja. Ayo, Ka, pulang aja."Kami menyalakan motor dan meninggalkan kompleks itu tanpa suara. Dalam perjalanan, aku merasa campur aduk. Berkat Reza, aku tahu Alex masih di Jakarta, tapi itu juga merasa kasihan pada Reza. Aku tahu bagaimana rasanya di kecewakan, aku tidak ingin itu terjadi lagi.Di tengah perjalanan, Reza tiba-tiba memperlambat motornya dan menyamakan kecepatan denganku. "Ka, mampir ke rumah gue, yuk. Ada sesuatu yang spesial, nih!" katanya dengan senyum lebar, seolah kecewa soal Vina tadi sudah lenyap.Aku mengerutkan kening. "Udah malem, Za. Lagi pula, gue udah ke rumah lo beberapa hari yang lalu. Memangnya apa yang spesial?""Yaelah, Ka, ayo dong. Sekarang kita sama-sama single, bro! Lo duda, gue belum nikah. Kita bebas deket sama cewek mana aja, pulang jam berapa aja nggak ada yang larang," rayu Reza, suaranya penuh semangat. "Oh ya, lo udah nggak tinggal sama ma
Terakhir Diperbarui : 2025-06-22 Baca selengkapnya