Martin menatap wajah Ghea yang kaget. Ekspresi gadis itu berubah drastis—tak lagi keras, tapi bingung, ragu, seolah tak siap mendengar pengakuan itu.“Kamu jangan asal bicara,” ucap Ghea pelan. “Kamu itu mantan suami aku. Mantan, Kak! Kita nggak punya hubungan apa-apa lagi, ngerti nggak?”“Tapi aku masih punya perasaan,” kata Martin mantap. “Aku salah, Ghea. Salah besar waktu mengabaikan kamu, waktu aku sedang salah jalan. Kalau aja kamu mau kasih aku kesempatan, mungkin kita masih bisa bersama." Ghea memejamkan mata sejenak. “Jangan bikin aku ingat masa lalu, Kak. Aku udah berusaha mati-matian buat bangkit, terus kamu datang dan ngomong gitu, enak banget, ya?”"Kamu minta kesempatan? Kamu lupa, kamu udah bunuh anak kamu sendiri, Kak." Martin menunduk, ia tidak pernah lupa itu. Ia yang membuat Ghea keguguran dulu. “Aku tahu aku enggak punya hak apa-apa sekarang. Tapi hari ini… ngelihat kamu di sini, jadi bagian dari keluarga, jadi lebih dewasa, lebih kuat… aku sadar. Kamu yang sehar
Terakhir Diperbarui : 2025-07-17 Baca selengkapnya