Lampu-lampu jalan berkelebatan di balik kaca jendela mobil. Suara musik instrumen mengalun pelan, membalut keheningan malam dengan lagu-lagu yang entah kenapa terasa cocok menemani perjalanan mereka.Lysandra duduk di sisi kiri, menoleh sesekali ke arah Rayyan yang menyetir dengan satu tangan, sementara tangan satunya bertumpu santai di pangkuannya. Wajahnya santai, mata fokus menatap jalanan, tetapi bibirnya sesekali mengulas senyum samar.“Mas suka banget tempat tadi, ya?” tanya Lysandra membuka percakapan. Entah sejak kapan, ketika di samping Rayyan ia tidak betah dengan kesunyian. Ia selalu ingin mendengar Rayyan berbicara. Mengalirkan setiap kalimat yang mampu menyejukkan seperti air terjun. Satu hal lagi, ia suka melihat bibir Rayyan saat bicara.Rayyan mengangguk. “Jujur saja, tempat itu punya cerita panjang.”Lysandra mengangguk pelan, lalu menatap ke luar. “Kita perpanjang ceritanya, tapi harus diganti tokohnya, ya.”Rayyan menoleh sejenak, tersenyum kecil. “Iya. Sekarang ak
Huling Na-update : 2025-05-16 Magbasa pa