Tania menunggu, tapi Rafael tak langsung menjawab. Ia jadi menuntut. “Kenapa diam?”Rafael berdehem sekali. Pria itu terlihat ragu. Namun, karena Tania terus melotot, Rafael jadi membuka mulutnya. “Sejak kamu menerima cincin dariku, aku banyak melihat desain kartu undangan, juga tema pernikahan,” aku Rafael. Tania memandang tak percaya. Di saat dirinya asal menerima cincin karena harganya yang mahal, Rafael malah menganggap itu sebagai persetujuan. “Aku cuma melihat dulu!” Rafael memastikan jika Tania mendengar. Tania mengangguk saja. Ia membiarkan Rafael terus bicara. “Itu yang paling cocok buatmu. Jadi waktu kamu bilang iya, aku langsung memilih tanggal dan menyiapkan semuanya,” sambung Rafael. Tania menghela napas. Kalau sudah begini, ia tidak punya pilihan. “Maaf, karena waktunya sempit dan kamu tidak mengabari aku. Jadi aku memilih yang akan kamu sukai,” ucap Rafael.Tania tidak bisa menyalahkan Rafael karena pria itu sudah susah payah mengurus semuanya. “Enggak apa-apa,”
最終更新日 : 2025-06-18 続きを読む